Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 87830141747

Email

prodiiqt@iainmadura.ac.id

Optimalkan KMQ-VII 2024, HMPS IQT IAIN Madura Ajak Aktif Berperan dalam Menyebarkan Nilai Moderasi Beragama di Era Digital

  • Diposting Oleh Admin Web IQT
  • Senin, 1 Juli 2024
  • Dilihat 102 Kali
Bagikan ke

Pamekasan - Himpunan Mahasiswa Program Studi  Ilmu Qur’an dan Tafsir (HMPS IQT) IAIN Madura menggelar Diklat Kaderisasi Mahasiswa Al Qur’an dan Tafsir (KMQ-VII) di Yayasan Al Marzuki, Bukek Tlanakan, Pamekasan pada Sabtu (29/6) pagi. KMQ-VII ini berlangsung sejak tanggal 28 Juni hingga 1 Juli 2024, diikuti oleh seluruh mahasiswa baru IQT. 

Acara Diklat Kaderisasi Mahasiswa Al Qur’an dan Tafsir (KMQ-VII) pada tahun ini mengangkat tema “Aktualisasi Peran Kader Mufassir dan Muhaddis dalam Menyebarkan Moderasi Beragama di Era Digital”. Tema ini diangkat sebagai upaya untuk mensukseskan nilai dari visi Fakultas Ushuluddin IAIN Madura yang berupaya unggul dan kompetitif dimana salah satu misinya adalah melalui teknologi dan kebudayaan islami. Tema tersebut juga masih selaras dengan visi IAIN Madura yang mengusung nilai religius dan kompetitif. Untuk membentuk karakter mahasiswa calon mufassir dan muhadis yang unggul, kompetitif, melek teknologi dan menjunjung kebudayaan maka dianggap penting untuk memasukan nilai-nilai tersebut ke dalam materi yang ada pada kegiatan ini.

Salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang calon Mufasir dan Muhadis adalah mengerti dan memahami dasar-dasar keilmuan Al-Qur'an dan ilmu Hadis. Tidak hanya itu, sebagai mahasiswa yang memiliki tugas belajar tentunya juga harus adaptif terhadap perkembangan yang terjadi di era digital teknologi. Dalam pemanfaatan teknologi digital saat ini seorang calon mufassir dan muhadist dituntut untuk memahami nilai-nilai dasar dan berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan yang berakibat fatal di masa mendatang. Untuk itu, materi mengenai penggunaan dan pengenalan aplikasi-aplikasi yang dapat memudahkan seorang calon mufassir dan muhadist menjadi penting.

Harapannya setelah mengikuti sesi ini, seorang calon mufassir dan muhadis menjadi paham mengenai adanya teknologi dan aplikasi digital yang dapat memudahkan dalam mengembangkan ilmu di bidang tafsir Al-Qur'an dan Ilmu Hadis. Tidak hanya memahami dan mengenalinya tapi juga mengenai prinsip-prinsip penggunaan teknologi khususunya yang bersinggungan dengan Ilmu Al-Quran dan Ilmu Hadis.

Achmad Syukron Jazilan, Ketua HMPS IQT IAIN Madura, menyatakan bahwa diklat ini merupakan bentuk kaderisasi awal yang bertujuan mengenalkan budaya akademik prodi, terutama dalam penanaman pendidikan karakter. 

“Diklat ini sebagai bentuk kaderisasi awal yang mengenalkan budaya akademik prodi, terutama penanaman pendidikan karakter. Ini penting untuk dilakukan. Selain memberikan pengalaman baru, diharapkan bisa memberikan dampak yang baik bagi adik-adik mahasiswa,” ungkapnya.

Syukron juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini. “Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman, senior, dan jajaran sivitas akademika fakultas yang telah mendukung hingga hari ini. Mari kita jaga dan besarkan bersama,” lanjutnya.

Sementara itu, Delta Yaumin Nahri, Ketua Program Studi IQT Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, menjelaskan bahwa belajar bukan hanya dilakukan di dalam ruangan, tetapi juga melalui aktivitas organisasi di kampus dan prodi.

“Belajar bukan hanya di ruangan, mengikuti pola organisasi di kampus maupun prodi itu bagian dari proses. Ini adalah ajang untuk belajar. Orang-orang sukses dilihat dari track record-nya. Jika seluruh prosesnya tuntas, maka hasilnya tidak akan sia-sia,” jelasnya.

Delta berharap seluruh mahasiswa IQT dapat lulus dengan memenuhi profil mahasiswa, profil lulusan, dan profil alumni yang telah ditetapkan. “Profil lulusan IQT yaitu sebagai mufassir pemula, peneliti di bidang kajian tafsir pemula, serta di bidang dakwah,” harapnya.